Jenny, seorang cewek SMA yang berambut panjang dan berhidung
mancung itu kerap disapa Jen oleh teman-teman sebayanya. Jen masuk sekolah SMA
dengan tujuan mencari ilmu dan mencari pengganti Jono, pacar terakhirnya.
Gemericik air hujan membasahi sepatunya yang sebelumnya telah dilap bersih
untuk pergi kesekolah, namun lumpur basah yang sebelumnya telah menyelimuti
sepatu Jen membuatnya terlambat pergi kesekolah. Alhasil, terlambat lagi.
Dengan penuh
percaya diri, aku memasuki ruangan kelas setelah sebelumnya aku telah
menandatangani surat perjanjian dengan sekolah bahwa aku telah terlambat
melebihi 10 kali. Ketika aku memasuki ruangan kelas dengan wajah yang murung.
aku duduk dibangku yang sebelumnya tidak ada yang menempati. Ketika bu guru
sedang menarang kan, datang sesosok pria yang mengaku anak baru dan pindahan
dari luar kota. Pria itu pun langsungmengambil langkah seribu untuk menuju
tempat duduk disampingku yang kebetulan kosong. Ternyata pria itu adalah pria
yang cepat akrab dengan siapapun, pria itu bernama Celvin. Celvin bercerita
kepadaku mengenai alasannya pindah sekolah ke sekolah ini, selain itu pula ia
bercerita menganai rumah yang ia tempatkan sekarang, yang kebetulan jaraknya
tidak begitu jauh dari rumahku. Disekolah, Celvin sangat dekat denganku
sehingga terdengar gossip beredar bahwa aku memiliki sebuah hubungan spesial
dengan dia.
Hari demi
hari ku lalui, nampaknya senyuman Celvin yang mengisi di setiap hariku
membuatku bersemangat untuk pergi kesekolah, surat keterangan terlambat kini
sudah menjadi musuh bebuyutanku yang telah ku lalap habis setiap hari. Begitu
pula dengan Celvin, senyuman yang terpancarkan menandakan bahwa ia senang
bersahabat denganku. Suatu ketika Celvin sedang menungguku untuk pergi ke
perpustakaan bersama, namun karena ulahku yang tidak tepat waktu, ia pergi
bersama dengan Siska untuk membaca buku bersama. Aku sangat menyesal sekali
pada waktu itu, dan aku kesal bahwa Celvin telah menamukan sahabat barunya.
Pada
keesokan harinya, aku tetap bersemangat untuk pergi kesekolah, sungguh tak
sabar rasanya untuk bertemu dengan Celvin, nampaknya aku telah bisa melupakan
kejadian yang kemarin, dan aku tidak akan pernah mengulangi satu kesalahan yang
sama. Namun, perasaan berubah menjadi kelabu dan pada saat aku melihat ke
jendela ruangan kelasku yang becek karena terkena cipratan air hujan, aku
melihat Celvin menggandeng tangan seorang gadis yang pergi bersamanya kemarin,
tentu saja Siska. Dengan cepat aku duduk dan berusaha untuk menutupi perasaan
kesalku pada Celvin. Ketika Celvin memasuki ruangan kelasku tentu saja dengan
tangan yang masih bergandengan dengan Siska, ia menyapaku dengan riang, “hai
Jenny” lalu kubalas dengan senyuman. Kini aku sadar, rasanya aku tengah
menyimpan rasa kepada Celvin, begitu cemburunya aku ketika aku melihat Celvin
bersama dengan Siska. Tapi demi kabahagiaan Celvin, kan ku relakan apa pun yang
aku miliki, termasuk aku akan mengorbankan perasaanku dan aku bisa terima jika
mereka benar-benar memiliki hubungan special.
Setelah
beberapa hari setelah itu, entah mengapa aku jarang melihat Celvin dengan Siska
lagi. Perasaanku mulai bisa tenang dan aku mulai bisa bercerita lagi dengan
Celvin, yang membuat perasaanku berbeda hari ini adalah pagi tadi Celvin
mengajakku untuk makan malam bersama, namun ketika aku mananyakan sesuatu
tentang hubungannya dengan Siska, ia tidak mau membuka mulut dan ia berkata
bahwa ia menyesal telah menyia-nyiakanku demi seorang gadis bernama Siska
kemarin.
Tepat pukul
19.00 WIB kami berada dalam suasana hening disebuah restoran klasik ditengah
kota, ditemani dengan 2 buah lilin yang menambah suasana hening. Perasaanku tak
karuan ketika aku sedang dihadapkan dengan wajahnya yang tersenyum. Sudah ku
duga Celvin menyatakan cintanya disini, pada malam ini. Dan kami resmi berpacaran
pada malam ini, perasaanku sangat senang sekali ketika mengingat-ingat ia
mengucapkan kata-kata cinta itu. Sungguh membuat hatiku melayang. Akhirnya aku
merasakan apa yang telah Siska rasakan kemarin, aku merasa senang sekali bisa
menjadi sosok wanita yang selalu ada untuk Celvin, Celvin adalah seseorang yang
sangat romantis dan perhatian kepada pasangannya. Berat rasanya untuk
meninggalkan tempat indah di malam yang syahdu ini.
Setelah satu
tahun aku menjalin sebuah hubungan dengan Celvin, dan kini kami telah lulus
SMA, aku mendapat pekerjaan disini dan Celvin melanjutkan studinya ke luar
negeri karena perintah ayahnya yang tidak bisa dielak, dengan terpaksa kami
harus menjalin hubungan dengan LDR (Long
Distance Relationship) yakni hubungan jarak jauh, dimana kuncinya hanya
satu yaitu kesetiaan. Kami percaya diantara kami telah terjangkit virus cinta
sehingga mustahil rasanya jika satu sama lain tidak saling percaya. Setiap hari
aku berbicara dengan dia melalui telepon genggam yang tentunya dengan tarif
yang tidak murah.
Kabar baik
pun datang, Celvin yang berencana tiga hari yang akan datang akan pulang ke
Indonesia dan akan menemui aku, aku sangat rindu padanya rindu sekali dan tak
sabar untuk bertemu dengannya. Celvin mengirimi pesan kepadaku ..
“jenny, aku akan memberimu sebuah kejutan, tunggu aku di
bandara pada pukul 3 sore, jika kau tak datang maka kau akan menyesal seumur
hidupmu, salam sayang Celvin”
Hatiku
semakin berbunga ketika membaca kata “salam sayang” dari Celvin dan sangat
tidak sabar untuk menemuinya nanti.
Tepat pukul 14.30
aku duduk dibandara ini sendiri, menanti-nanti seseorang yang telah kurindukan,
sungguh aku sangat tidak sabar untuk bertemu dengannya. Waktu menunjukkan pukul
15.00 tetapi tak ada seseorang yang menghampiriku, aku mulai kecewa dengan
Celvin. Disampingku, duduk seorang wanita cantik yang mengenakan dress berwarna
merah dengan tubuh yang seksi itu menyapaku “hai gadis cantik.. sedang apa kau
disini”. Lalu aku menjawab dengan nada halus “aku sedang menunggu seseorang”
tiba-tiba ia menatapku dengan tatapan yang misterius, dan aku sangat kenal
wajahnya, wajah yang sangat tidak asing bagiku, dan wanita itu memelukku sambil
berbisik “KEJUTAN!!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar